Selasa, 03 Januari 2012

a letter from Martha ... and a polaroid photo from Amanda...

On Dec 22, 2011, at 0:10, Martha Stroud <mstroud@berkeley.edu> wrote:

Mbak Ria yang baik,
Saya berharap bahwa saya tidak mengganggu Anda kalau saya menulis e-mail ini kepada Anda. Saya tidak berpikir bahwa saya bisa tidur tanpa mencoba menjelaskan pikiran saya (atau reaksi langsung saya) kepada Anda.
Sesudah pertunjukkan "Secangkir Kopi dari Playa," saya pergi ke Milas untuk makan. Saya duduk di sana dan melanjutkan mengalami emosi dari pertunjukkannya. Dulu, waktu saya bilang kepada Anda "Tidak ada kata untuk mendeskripsikan emosi saya,"
mungkin seharusnya saya bilang "Sulit untuk menemukan kata..." (bukan "tidak ada kata").  Kadang-kadang, saya merasa seperti anak kecil di dalam bahasa baru ini dan terutama sekarang.
Dari pelajaran bahasa Indonesia, saya tahu kata-kata "cantik" dan "indah." Kata-kata ini artinya "beautiful." "Cantik" untuk perempuan atau orang yang cantik. Indah untuk pemandangan yang indah atau danau yang indah (dll).Saya tidak tahu bagaimana bilang "beautiful" untuk pertunjukkan. Tetapi pertunjukkan "Secangkir Kopi dari Playa" beautiful sekali.

Saya tahu kalau ada orang seperti presiden, dia berkuasa. Dia punya kekuasaan. Di dalam bahasa Inggris, saya bisa menerjemahkan kata "kekuasaan" menjadi "power." Tetapi saya tidak tahu kalau kata itu hanya cocok dengan konteks politik atau bisa dipakai untuk mendeskripsikan kekuasaan secara emosi atau perasaan. Pertunjukkan "Secangkir Kopi dari Playa" powerful sekali. Pertunjukannya sangat mempengaruhi perasaan dan emosi saya.

Akhirnya, saya tahu kalau saya menaruh jari saya di atas sesuatu, saya menyentuh benda itu. Tetapi bagaimana kalau saya ingin bilang bahwa pertunjukannya "touched my heart." Menyentuh hati saya? (Atau jantung saya?) Saya kurang tahu kalau bisa bilang itu di dalam bahasa Indonesia, tetapi itu benar. "Secangkir Kopi dari Playa" touched my heart very much.

Sebelum sekarang, saya belum bingung tentang arti kata-kata ini. Tetapi pertunjukkan "Secangkir Kopi dari Playa" membuat saya mau mencari kata baru (atau arti yang persis) untuk mendeskripsikan pengalaman emosi saya yang baru dan luar bisa. Mudah-mudahan, Anda bisa mengerti kenapa saya bilang "tidak ada kata..."

Saya berpikir bahwa di pusatnya, cerita "Secangkir Kopi dari Playa" adalah cerita tentang cinta yang lama. Tetapi ceritanya juga tentang kehilangan, waktu yang berlalu, politik, sejarah, ingatan, dan hubungan di antara masa lalu dan saat ini. Ada dimensi begitu banyak di dalam "Secangkir Kopi dari Playa." Di pusatnya, cerita itu manis (tetapi juga menyedihkan, menurut saya) dan sangat menghormati pengalaman Pak Wi yang mengalami itu.

Saya tahu bahwa bagian reaksi saya tidak hanya terhadap cerita tetapi juga terhadap teater boneka Anda. Semua pemain boneka di dalam pertunjukkan bagus sekali dan dulu saya mencoba mengucapkan terima kasih kepada mereka. (Saya bisa agak malu.) Musik dan lampu dan kualitas production bagus sekali. Saya menikmati pengalaman lengkapnya - dari berkumpul di Kedai Kebun Forum sampai kembali ke sana. Dan keputusan untuk mempertunjukkan "Secangkir Kopi dari Playa" di toko barang antik pandai karena sudah berpikir tentang hubugan di antara masa lalu dan saat ini sebelum boneka masuk. Saya tidak bisa membayangkan pertunjukkan itu bisa dipisahkan dari toko barang antik itu.

Ada jauh lebih banyak yang bisa saya bilang tetapi e-mail ini sudah panjang dan saya tahu bahwa Anda sibuk sekali.
Minggu depan saya akan bepergian dari Yogya selama dua minggu. Saya akan kembali 12 Januari. Saya sudah tidak sabar untuk bertemu dengan Anda sesudah saya kembali untuk mengobrol lebih lama.

Seperti saya bilang dulu, saya merasa bahwa saya sangat beruntung untuk menonton "Secangkir Kopi dari Playa," dan ya, saya sungguh menangis (dan juga tertawa) dan berpikir bahwa pertunjukkan itu luar biasa. Terima kasih dan selamat untuk sukses pertunjukkan itu.

I meant every word, and the performance still has stayed with me. I'm lucky I got to experience it. Happy holidays to you as well, and I hope you and Iwan have a safe and fun time in Japan.

 Salam hormat,
Martha


*Martha is a researcher from USA. 
 


polaroid photo by Amanda Mita- Riset Indie

Tidak ada komentar:

Posting Komentar